Selasa, 10 Juni 2014

Setitik Hujan Kota Denpasar



(emboeng arishinta poetra)
            Setitik Hujan Kota Denpasar

Baru saja aku usaikan secuil mimpi
dari bilik tanpa alas, tanpa apapun
yang sederhana di penepi keterbuaian
ku balikkan selimut yang memelukku
lebih bernafsu dari cinta

Terjaga di bagian kota, Denpasar
Tak ku kira hujan lebih lembut
menyapaku dari jendela yang terbuka
karena pagi yang resah
tak harus aku menyerah karena pasrah

Hujan bertuah tentang kesejukan
mengajarkanku kesetiaan
selayaknya hujan harus tiba
menyerahkan diri pada tanah-tanah kering
yang retak karena merindu


--------------------------------------------------------------------
MASUK DALAM 25 NASKAH PUISI TERBAIK DALAM LOMBA MENULIS PUISI SEBALI
YANG DIADAKAN  JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA,
DITERBITKAN DALAM ANTOLOGI PUISI ''GINANTHI TANAH BALI'

Tidak ada komentar:

Posting Komentar