Minggu, 02 Juni 2013

Moratorium Cinta

cinta menyembuhkan luka yang basah bekas hujan
atau lebih halus mengobati kerinduan
ketika cinta memamahmu dari sepi
menjadi jawab saat kau harus bertanya

cinta memelukmu terlebih kau mengenal adaku
sedalam harapmu menemukan dirimu sendiri
kau berkaca melihatku serupa dirimu
kau begitupun aku serumpun satu

cinta adalah dirimu sendiri yang meluluhkan ego
kau menggempur kekosongan menerima seadanya aku
biar duri menggores luka
cinta juga yang menyembuhkan
dan kau tetap bertahta atas hatiku


(emboeng arishinta poetra)

Selasa, 28 Mei 2013

Cinta dalam Glosarium

kalau saja ada satu alasan untuk tidak mencintai
agar kita berbalik lalu hilang
sayangnya cinta tetap menjadi sebab
yang tidak punya alasan untuk menyayangi
terutama engkau yang bersemai dengan darah
dan benar-benar bersemai dengan sajak-sajak

cinta adalah hari ini
esok ku tulis pertemuan
yang lusa menjadi rindu
lalu kau tetap tinggal
menjadi wewangian bunga
pada senja yang sendiri
menggantikan puing cerita

mencintai lebih aku tau siapa diriku
kita seumpama senja hari
kau larut pada buih ombak
yang putih berdaun pasir
menunjuk keramba yang adalah cinta bagi nelayan-nelayan itu

lantas kita beranjak lagi
di manakah cinta itu
kau memulainya dan berjalan
sesederhana itu kau hadir dalam rengkuhanku
diam manja diantara mata sayu
yamh akhirnya ku dapati itu, engkau


(emboeng arishinta poetra)

Senin, 27 Mei 2013

Biru

Ku tuliskan sajak pada rimbun cinta
yang menutupi segala lemahku
Aku beranjak dari daun yang kering jatuh pada tanah
ku mulai cerita baru tanpa ku lupa siapa dirimu

sepertinya pucuk-pucuk bunga akan mekar menjaring nyata
dan kau melambai merindukan rinai hujan
yang menyapa sunyi 
ia hadir myelipkan senyum dalam keterasingan

di sini aku menjadi angin yang kau mau
aku berhembus menyebrangi jembatan menuju hatimu
adakah kau di sana?
aku mulai rindu pada daun dan bungamu

hari bisu menuntun rimpang
di matamu ku temukan teduh
kau tersipu berlalu begitu ragu
hatiku pilu seharusnya kau tahu



(emboeng arishinta poetra)

Hujan Di Kotaku

Hujan tiba pada kotaku
Mengalirkan cinta pada dahaga
yang mengibasakan aroma pertemuan
di ujung rindu aku diam menikam sepi

Daun-daun mulai basah oleh hujan
Ku buka tirai dari sekaca
Biar senja masuk lewat sendi-sendi pergaintian waktu
Membawamu turut berlalu
Menyeka aku pada segala nelangsa

kita mulai pada mimpi yang berbeda
Ketika hati ku luluhkan dalam hujan
Hadirmu satu-satunya yang menyekat senjaku tiba
Hingga biar ku tulis lelah
Pada tiang-tiang yang terlampau basah
Dirimu tetap rindu satu-satunya


(emboeng arishinta poetra)