Selasa, 10 Juni 2014

Hujan Ini



(emboeng arishinta poetra)
Hujan Ini

Deras sekali hujan turun di tanahku
seperti beriak air menusuk pori-pori ladang hatiku
sepercik tampias hujan merambah pada jendela
di batas sepi dan kerinduan

Singaraja, tempatku menyepuh sepi pada keberadaanmu
mengalirkan seadanya hujan
yang juga menyisakan cinta
menyisakan janji dan setia

Hujan hari ini
air matamu luruh dalam dekapan
ini kota kita, seianya kau sadar
hujan menyanyikan perpisahan

Suatu hari ku temukan sepotong hatimu
di antara hujan kotaku
di rumah teduh kita berdiam
semungkin saja matamu mengadu rindu dengan mataku
adalah kita saling berkata, cinta


--------------------------------------------------------------------------
DITERBITKAN DALAM BUKU ANTOLOGI PUISI
''SINGA AMBARA RAJA DAN BURUNG-BURUNG UTARA''
SINGARAJA

12 komentar:

  1. Inilah penyair yang dicari-cari. Siapkan barang-barang, langsung berangkat ke penepi siring emboneg. Hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. penepi siring? apaan tu?
      ngomong2 soal penyair, puisiku dulu jauh lebih berpola ketimba puisiku yang sekarang... ya kalo boleh jujur yang dulu puisiku jelek, yang sekarang malah jadi busuk... hadehhh saatnya memelihara cinta nie...

      Hapus
  2. puisi yang bagus. lanjuitkan...

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah terimakasih pak, hehe
      semoga saja smester ini cepat berlalu...
      nanti saya follback bapak (suma yg ngajar-ngajarin) hehehe

      Hapus
  3. Begitu dalam bila saya hayati.. seakan saya bisa merasakan apa yg tersirat dalam rangkaian kata diatas...

    salam dari saya
    Admin blog chordlagubali.blogspot.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. waahh ada adi susila datang... sukseme sampun masuk ke blog tiange.. hehe punapi kabar negaroa???? hehe

      Hapus
  4. aku tidak ahli dalam memaknai bahkan menulis puisi, tapi membaca puisi ini aku sedikit paham bahwa puisi ini dibuat dengan hati... :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. wooowww... hehehe
      ayo susi jatuh cintalah dan tulis puisi sebanyak-banyaknya... hehe

      Hapus
  5. Hujan ini
    Kau katakan tanda perpisahan hati
    Dan pertemuan kembali

    Ya langit memang suci
    Bisa ungkapkan yang terjadi
    Saat cinta menyentuh hati bumi...

    BalasHapus
  6. Maaf jika anda seorang pecinta puisi
    jangan komen bila tak nyambung ke hati
    sebab menulis link dikomen itu kurasa tidak menghargai
    karya orang lain sama sekali

    Jadi komenlah yg sesuai
    masa anda tidak bisa komen puisi
    dan nyambung dg yg kutulis dr hati
    sedang mereka yang setia dg blog saya bisa berpuisi
    padahal mereka bukan puitis tp tahu dan mengerti...

    BalasHapus
    Balasan
    1. bukan begitu mbak, aku hanya ingin dan ada ajak berbagi saling koment.. menarung link bagi saya adalah jalan untuk saling mengunjungi dan berbagi dan bukan maksud tidak menghargai kecuali mba mrasa tidak bisa menulis puisi. saya hanya ingin memperkenalkan diri, lantas lewat apa? bagi saya ya dengan menyebarkan alamat bllog saya. tp jika mbak ternyata bukanlah orang yang iklas menulis puisi ya mau bgaimana? silahkanlah mbak bisa menghapus koment saya di blog mbak. mungkin yang terjadi adalah masalah keyakinan, kebiasaan, dan tradisi. maaf jika saya lancang memperkenalkan diri di dalam blog mbak.
      terimakasih


      salam,
      emboeng arishinta poetra

      Hapus
  7. Terdampar di sini nyaris tengah hari
    menyapa si empu Sepasang Pagi

    :)

    BalasHapus