kalau saja ada satu alasan untuk tidak mencintai
agar kita berbalik lalu hilang
sayangnya cinta tetap menjadi sebab
yang tidak punya alasan untuk menyayangi
terutama engkau yang bersemai dengan darah
dan benar-benar bersemai dengan sajak-sajak
cinta adalah hari ini
esok ku tulis pertemuan
yang lusa menjadi rindu
lalu kau tetap tinggal
menjadi wewangian bunga
pada senja yang sendiri
menggantikan puing cerita
mencintai lebih aku tau siapa diriku
kita seumpama senja hari
kau larut pada buih ombak
yang putih berdaun pasir
menunjuk keramba yang adalah cinta bagi nelayan-nelayan itu
lantas kita beranjak lagi
di manakah cinta itu
kau memulainya dan berjalan
sesederhana itu kau hadir dalam rengkuhanku
diam manja diantara mata sayu
yamh akhirnya ku dapati itu, engkau
(emboeng arishinta poetra)